Anak

Euforia Pelajar SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin Menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Setelah lebih dari 1 tahun pembelajaran daring, siswa-siswi di Banjarmasin akhirnya melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Published

on

Oleh : Rizal Kurniawan

Setelah lebih dari 1 tahun pembelajaran daring, siswa-siswi di Banjarmasin akhirnya melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Hal ini berdasarkan keputusan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin yang resmi mengizinkan pembelajaran tatap muka di sekolah sejak bulan Juli 2021.
Dengan adanya kebijakan tersebut, mulai dari bulan Juli 2021 seluruh sekolah di Banjarmasin telah menerapkan PTM khususnya SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin. Meski berada di daerah padat penduduk, pelaksanaan PTM disambut baik oleh siswa-siswi di Banjarmasin, salah satunya adalah MSS (nama disamarkan) murid kelas 3 SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin.


“Senang rasanya bisa turun ke sekolah lagi” saat ditemui usai pembelajaran sekolah, Kamis (30/10).


Senada dengan anaknya, ayah dari MSS, ER (nama disamarkan) menilai PTM lebih efektif dan cenderung tidak monoton dibandingkan belajar daring. Hal ini disebabkan para siswa sudah bisa bertemu langsung dengan teman-temannya yang sudah lebih 1 tahun tidak bertemu di sekolah. Ia menambahkan bahwa untuk kemudahan dalam menangkap materi, pembelajaran luring lebih mudah dipahami.

“Anak-anak lebih mudah dalam menangkapnya saat pembelajaran offline dan juga dengan belajar online saya selaku orang tua mempunyai keterbatasan dalam waktu membimbing.” ucapnya saat ditemui di lingkungan sekolah, Kamis (30/10).


Senada dengan pernyataan ER, Noorliani selaku Guru di SDN tersebut mengatakan senang dengan pelaksanaan PTM kali ini. Menurutnya, dibandingkan dengan sekolah daring yang dilaksanakan dari rumah, pembelajaran secara tatap muka lebih memudahkan para guru dalam memantau tumbuh kembang karakter anak murid di sekolahnya.

Ketika ditanya tentang keamanan dan keselamatan para siswanya, Noorliani mengatakan bahwa pihak sekolah tentunya khawatir dengan PTM mengingat pelaksanaan ini dilakukan di tengah pandemi. Namun ia mengatakan para orang tua jangan khawatir pada anaknya karena pihak sekolah melaksanakan protokol Kesehatan. Meski demikian, pihak sekolah menyarankan agar siswa yang merasa kurang enak badan agar tetap beristirahat dirumah dan belajar dari rumah.


“Hal dilakukan pihak sekolah demi mencegah penyebaran COVID-19.” jelas Noorliani saat ditemui di ruangannya, Kamis (30/10).


Menanggapi pencegahan COVID-19 yang dilakukan pihak sekolah, ER mengatakan sebagai orang tua murid tentunya ada rasa khawatir namun ia yakin sekolah telah berusaha semaksimal mungkin agar keamanan dan keselamatan para siswa terjaga.


“Sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat jadi saya rasa itu cukup untuk menjamin keselamatan siswa-siswi disini” jelas ER.


Senada dengan orang tuanya, MSS mengatakan ia tidak khawatir bersekolah walau di tengah pandemi.
“Aku percaya pandemi segera berakhir.” ucapnya sambil tersenyum lebar.

https://liputaninklusif.net/wp-content/uploads/2021/11/Multimedia-Rizal-1.mp4

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer

Copyright © 2021 Liputan Inklusif.